Perjalanan tanggal 6 Juni 2012 sangat-sangat ku syukuri Tuhan, Banyak hal yang ku terima saat ini, baik itu kebahagiaan dan juga kekesalan. Itu semua Aku hadapi dengan penuh semangat dan penuh harapan. Makasih Tuhan buat kelancaran segala rencanaku.
Ketika aku mau melangkah ke Kampus ku tercinta yaitu Politeknik Negeri Medan, aku menanyakan biaya ongkos becak kepada seorang bapak tukang becak yang memakai kaca mata hitam. Ditengah perjalanan aku berbincang-bincang dengan bapak tukang becak tersebut.Begitu diperjalanan, eh...ternyata becaknya mogok. Sementara aku butuh cepat nyampai dikampus, akan tetapi aku bertanya "pak, becaknya mogok yah... pak????"eh...ternyata bapak tersebut kurang pendengaran. Apapun yg aku bilang bapak itu gak mendengar sama sekali. Kemdian aku tanya lagi "Bapak kenapa pakai kaca mata yah? kan jadi lambat pak bawa becaknya??" kemudian Bapak itu menjawab "Aku baru operasi mata nak" karna mata saya rabun dan operasinya gratis. Kasihan juga sih lihat bapak itu.
Sampai dikampus rasanya sangat bahagia bertemu dengan Dosen-dosen ku dulu dan adek-adek junior. Banyak yang bilang kalau aku jauh berubah dari yang dulu, sampai-sampai junior yang begitu kompak denganku sempat tak mengenaliku dan juga ibu dosen tercinta yaitu ibu Darmawati Simanjuntak. Ibu itu tetap axis dan ramah. Ketika aku pergi ke Bagian Akademik, aku menjumpai seorang satpam yang sangat ramah dan aku bertanya apa pak Cipto masuk atau tidak? ternyata Pak Cipto sebagai keuangan di Akademik sangat sibuk untuk pendaftaran mahasiswa baru. Aku disuruh pak Satpam tersebut untuk menjumpai pak Cipto di gedung Serba Guna untuk minta tolong agar bapak itu bisa menangani legesan ijazah ku, dan ternyata bap itu sama sekali gak mau menggubris, betapa sedihnya aku berusaha untuk membujuk bapak itu, tapi tetap gak mau dan harus besoknya lagi bisa diambil hasil legesannya.
Aku terdiam dan gak tau mau berbuat apa, sementara aku sangat butuh hari itu juga. Akan tetapi satpam tersebut menyuruh aku untuk menunggu samapi istirahat siang. Ketika aku menunggu di ruang tunggu, ada seorang bapa satpam lagi yang ngajak aku ngobrol-ngobrol, eh...lama kelamaan bapk itu curhat tentang anaknya, masalah kerjaan,masa depan, dan juga teman hidup.sungguh sangat senang ketika bapak itu ngajak aku untuk berbicara, rasa bosan untuk menunggu pun tak terasa. Lama kelamaan aku teringat kepada Dosen ku dulu yang begitu baik dan care sama mahasiswa yaitu Pak Pirma, aku bertanya pada satpam tersebut "Pak bagaimana kalau saya minta tolong sama pak Pirma biar bapak itu yang menggilir ijazah saya ke Direktor??? " yah bisa sih sebenarnya, tapi apa gak salah kalau melewati pak Ciptonya?? tapi coba dulu lah kata pak Satpam tersebut.
Akhirnya aku mencoba untuk mencari pak Pirma kesana kemari, dan ternyata bapak itu baru saja meninggalkan ruangannya. Aku istirahat di Ruang BK karena Begitu lelah, capek rasanya dan gak tau mau ngapaen. Ketika aku duduk, tiba-tiba ada lewat Junior jurusan BK, disitu kami ngobrol-ngobrol, dan mereka menanyakan pendapat ku bagaimana nantinya kalau menghadapi sidang. Aku bilang ke mereka semuanya bisa dilewati asalkan kita ikutkan campur tangan Tuhan. Setelah itu aku pergi lagi ke Admin pusat untuk memastikan apakah pak Pirma ada disana atau tidak, dan gak lama kemudian junior BK tadi sms aku bahwa pak Pirma ada di ruangan AK. Aku berusaha untuk menjumpai Pak Pirma dan ternyata pak Pirmanya sudah tak di AK lagi. dan gak lama kemudian aku ketemu sapa Bapak itu dan Pak Pirma salam aku dan selalu mengucapkan kata-kata "Apa Kabar Nak"????
Tanpa basa-basi aku langsung minta tolong sama Bapak itu, dengan senang hati dan tidak keberatan pak Pirmanya langsung menghubungi Bagian Admin Pusat yang lainnya. Secara kebetulan bertemu juga dengan pak Abdul dan pak Abdul menyarankan pak Pirma langsung menggilir Ijazahku ke Lantai II. Puji Tuhan Sekali akhirnya dengan secepat itu ijazahku dapat dilegalisir juga. Sangat-sangat senang dan terharu ketika Tuhan menghadapkan aku dengan sesuatu hal yang mungkin tidak bisa aku hadapi, akan tetapi slalu ada jalan yang lain yang ditunjukkan samaku. Thx Jesus.
Akhirnya aku bisa melanjutkan perjalananku, dan lagi-lagi tukang becak yg membuat kesal dan nipu dengan biaya becak yg mahal. Hmmmmmmm,,,tapi gpp lah agar perjalananku juga diberkati aku harus mengalah, sekalipun dia membuat aku kesal. Selama di perjalanan yang akan mau ku tuju, sempat kesal juga karena apa yang kucari gak ku temukan, sampai-sampai aku capek dan harus menjalani jalan yang begitu panjang. Akan tetapi aku tetap semangat dan tidak menyerah. Puji Tuhan akhirnya aku menemukan apa yang ku cari. Pulang dari situ perjalananku masih saja belum mulus, juga salah angkot dan harus menahan malu. Tapi itu semua langsung bisa aku atasi.
Ketika aku mau pulang ke kantor, ada juga laki-laki gatal yang harus aku hadapi. But I don't care about it. yang penting aku bisa cepat nyampai dikantor. Ketika aku mau naik becak, ada seorang kakek-kakek yang begitu kurus dan sudah tua lagi duduk dan menawarkan becak dayungnya. Akan tetapi aku kasihan melihat kakek2 tersebut, kalau aku ngasih ongkos dengan tidak menaiki becak dayungnya takutnya kakek tersebut mengira aku menghina dia, kalau aku naik becak dayungnya aku kasihan lihat kakek tersebut mendayung sepedanya, dan kalau aku gak menaiki becak dayungnya bapak itu gak dapat penumpang. Serba salah dech....
Tapi akhirnya aku menaiki becak dayung kakek2 tsb, ditengah perjalanan aku ngajak bapak itu cerita, dan ada beberapa hal yang aku tanyakan sama bapak itu. Aku kasihan sekali melihat bapak itu, sudah sangat tua dan juga kurus. Ketika aku menanyakan "Bapak gak sakit yah pak??? Bapak sudah tua begini tapi membawa becak dayung." Bagaimana bisa aku makan nak kalau aku gak bawa becak ini, banyak kebutuhan yang harus saya penuhi, belum lagi istri yang sakit dan juga anak yang masih sekolah, jawab kakek2 tersebut. Ditengah perjalanan aku menangis mendengar cerita bapak itu. Ketika aku membandingkan dengan kehidupanku jauh lebih senang apa yang kurasakan, akan tetapi aku masih sering lupa untuk bersyukur. Sementara bapak tersebut hanya sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, sementara istrinya gak bisa bekerja karena sakit, belum lagi membayar rumah kontrakan, bayar listrik, biaya sekolah anaknya, dan juga biaya makan dan biaya yang lain. Anakanya yang sudah menikah sih ada katanya, tapi kehidupannya juga sangat-sangat minim. Pernah juga bapak itu mengirimkan surat dua kali tapi balasan surat dari anaknya itu mengatakan bahwa mereka juga tak ada duit. Yah... apa boleh buat tetap harus semangat lah, kata kakek itu.
Aku memotivasi bapak itu supaya bapak itu tetap semangat dalam hidup ini. Sesudah sampai di kantor kakek2 itu berkata samaku "mudah-mudahan kamu sukses yah nak"semakin terharu ketika kakek itu mengatakan seperti itu, dan aku juga bilang "mudah-mudahan bapak dapat berkat dan rejeki yang banyak yah pak....."
Jadi apapun yang kita alami harus tetap semangat dan tetap disyukuri.... Karena masih banyak juga orang diluar sana jauh berbeda dari kehidupan kita, namun mereka selalu tetap semangat dan bersyukur.
Love You Jesus :-)